Pasuruan – Bagaimana rasanya belajar dalam keadaan lapar dan haus? Bagi siswa Kanusa, jawabannya adalah "tetap semangat!". SMK Negeri 1 Purwosari kembali menyelenggarakan Pondok Ramadhan 2025 sebagai bagian dari pembinaan spiritual bagi siswa kelas X dan XI yang belum menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan ini berlangsung pada 10–20 Maret 2025, dimulai setiap pukul 07.30 WIB.
Pondok Ramadhan tahun ini diadakan di Masjid Sabibul Khoirot dan beberapa ruang kelas, termasuk Lab RPL Ruangan E-201. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga gelombang berdasarkan program keahlian sebagai berikut:
Gelombang 1: X APHP, X ATPH, X DKV, X TBKR, X TL
Gelombang 2: X MKT, X TKJ, X RPL, X TKR, X TPM
Gelombang 3: XI APHP-2, XI ATPH-1 & 3, XI DKV-2, XI TKJ-2, XI RPL, XI TPM-2, XI TL-2, XI MKT-2, XI TKR -2
Antusiasme siswa terhadap Pondok Ramadhan terus meningkat setiap tahunnya. Dani Isnanto, salah seorang pembimbing dari Universitas Yudharta Pasuruan (UYP), menyatakan bahwa siswa SMK semakin bersemangat mengikuti kegiatan ini.
"Alhamdulillah, setiap tahun anak-anak SMK semakin antusias, dan kami juga mendapatkan banyak pengalaman dari mereka," ujarnya.
Selama kegiatan, siswa mengikuti kajian keislaman, tadarus Al-Qur’an, serta diskusi tentang nilai-nilai kehidupan yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan sosial. Meskipun bertepatan dengan ibadah puasa, siswa tetap bersemangat mengikuti sesi demi sesi karena suasana kebersamaan yang terjalin.
Sejalan dengan Pondok Ramadhan, SMK Negeri 1 Purwosari juga mengadakan Pondok Kasih bagi siswa beragama Kristen dan Hindu. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di perpustakaan sekolah di bawah bimbingan Ibu Ester Astuti.
Dalam Pondok Kasih, siswa diberikan kesempatan untuk mendalami kitab suci masing-masing serta melakukan refleksi spiritual. Siswa Hindu, misalnya, membacakan dan menerjemahkan firman dari Kitab Wedha ke dalam bahasa Indonesia, sehingga peserta lain dapat memahami maknanya. Sementara itu, siswa Kristen membaca dan mendiskusikan Firman Tuhan secara bersama-sama.
Selain diskusi keagamaan, peserta juga melakukan aktivitas refleksi diri dengan menggambar kondisi hati mereka masing-masing. Kegiatan ini tentu akan sangat membantu siswa dalam memahami kondisi emosional mereka serta menemukan hobi, minat, dan bakat yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, jadi tidak hanya berdampak pada aspek spiritual tetapi juga pengembangan diri.
Penyelenggaraan Pondok Ramadhan juga Pondok Kasih di SMK Negeri 1 Purwosari mencerminkan komitmen sekolah dalam membangun lingkungan pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada nilai-nilai moral universal. Selain sebagai ajang pembinaan spiritual, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk mempererat kebersamaan, menumbuhkan toleransi, serta memperkuat karakter religius yang berintegritas.
Dengan semakin meningkatnya partisipasi dan semangat siswa, diharapkan kegiatan ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dalam pembentukan karakter generasi muda yang religius, toleran, dan memiliki nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat.
Dilaporkan oleh Ulchak Firmansyah, Jurnalis MCC.