Bersatu dalam Keberagaman : Membangun Sekolah Ramah dan Toleran

Bersatu dalam Keberagaman : Membangun Sekolah Ramah dan Toleran

12 November 2024, 02:49 SMKN 1 Purwosari 38

Kegiatan grup diskusi tentang Bersatu dalam Keberagaman, Membangun Sekolah Ramah dan Toleran.

Kegiatan yang dibuka oleh Bapak Rudi Trisantoso, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah. Diharapkan warga sekolah tidak terprokasi dengan hal yang berbau sara, gunakan akal pikiran yang jernih. Cerdas menggunakan media sosial dengan benar, hasil positif yang kita tampilkan agar membawa dampak positif. Salah satu hal yang menjadikan SMKN 1 Purwosari adalah tentang kedisiplinan dan sekolah toleran tanpa bullying.

Kegiatan didampingi Olagardus Luis Armstrong dan Arkadeus Trisno Anggur dari Univ Katholik Santo Paulus  Ruteng NTT peserta magang lintas iman di Pondok Pesantren Ngalah, Duta Multikultur Univ Yudharta - Elfira Abidatul Maul, Guru PAI, PAK, Bapak Amin Wahyudi selaku Waka Kesiswaan, mahasiswa Univ. Yudharta yang saat ini PPL di SMKN 1 Purwosari, perwkilan siswa dari unsur agama yang ada di SMKN 1 Purwosari, dan sekbid bidang keagamaan OSIS.

 

Toleransi sebagai sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dalam hal keyakinan, pendapat, atau kepercayaan. Memungkinkan setiap orang untuk hidup perdampingan secara damai. Keberagaman - terdapat perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan. Keberagaman mencerminkan kekayaan yang menunjukkan betapa luas dan beragamnya pengalaman manusia di setiap tempat. Menjadi pembelajaran dan membagi apa yang didapat bagi yang lain.  Magang lintas iman sebagai salah satu wujud toleransi.

implementasi toleransi :

  1. menghormati perbedaan
  2. Tidak memaksaan kehendak
  3. Menghindari diskriminasi
  4. Berusaha memahami

Bersama siswa mendiskusikan tentang :

  1. Apa tradisi favoritmu dalam agamamu
  2. Apa yang kamu lakukan jika seseorang teman berbeda agama, salah paham dEngan niat baikmu?

Hasil dari diskusi bahwa tradisi favorit mereka adalah.

Kristen - Natal dan Paskah

Islam - Puasa Ramadhan, Lebaran dan Qurban, Maulid Nabi

Hindu - Nyepi

Katholik -Rabu Abu, Tri Hari Suci Paskah (Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci)

Kita tetap mengutamakan untuk berpikir positif dan menampilkan hal baik. Menjelaskan apa niat baik agar mereka mengerti dan tidak salah paham atas perilaku baik yang ingin dilakukan.

Kegiatan diskusi dilanjutkan dengan pemutaran film pendek

 -  Puasa di Dusun Tambora. Mengisahkan tentang dusun Tambora di Bima NTB yang beragam, terdiri dari warga muslim, Kristen dan Hindu, sering terjadi konflik karena ketidaktahuan dan rasa curiga. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibentuklah sekolah kepemimpinan.

Sekolah kepemimpinan dibentuk untuk mengatasi ketidaknyamanan dengan diskusi dan melakukan berbagai kegiataan bersama. Berbuka puasa saat bulan ramadhan, berkegiatan bersama dengan bermain musik dan mengenal alat musik yang biasa dimainkan oleh kelompok lain. Sehingga kehidupan di dusun Tambora menjadi aman dan nyaman.

Keberagaman sesuatu yang tidak bisa kita elakkan, dengan keberagaman yang menguatkan kita.